Soal M07
A. Pilihan Ganda
- a (Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian)
- a (Pengambilan keputusan yang sistematis untuk menciptakan nilai)
- c (Berbasis keputusan menggunakan data dan analisis)
- b (Perumusan visi, misi, dan strategi jangka panjang)
- b (Kesatuan perintah)
- b (Identifikasi tujuan dengan kriteria SMART)
- b (Mengatur sumber daya manusia dan material)
- c (Pengarahan)
- b (Analisis penyimpangan kinerja dan tindakan korektif)
- b (Sistem sosial dengan struktur formal untuk mencapai tujuan bersama)
- b (Memiliki struktur formal dan hierarki yang jelas)
- b (Perusahaan dengan spesialisasi tinggi dalam fungsi tertentu)
- b (Potensi konflik akibat pelaporan ganda)
- b (Kolaborasi dengan vendor atau mitra eksternal)
- b (Manajemen sebagai otak, organisasi sebagai tubuh)
- a (Ukuran organisasi dan lingkungan eksternal)
- b (Mengoptimalkan penggunaan sumber daya melalui perencanaan)
- b (Konflik akibat pelaporan ganda)
- b (Menerapkan pendekatan manajemen perubahan seperti model Kotter)
- b (Memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi tim)
B. Uraian
1.) Manajemen Puncak, Menengah, dan Lini Pertama
- Puncak: Strategi jangka panjang (contoh: Direktur tentukan target proyek).
- Menengah: Koordinasi tim (contoh: Manajer proyek atur jadwal).
- Lini Pertama: Pelaksana harian (contoh: Mandor awasi pekerja).
2.) Langkah Perencanaan & SMART
- Langkah: Tujuan → Analisis → Rencana aksi.
- SMART: "Selesaikan pondasi dalam 30 hari, anggaran Rp500 juta" (spesifik & terukur).
3.) Kesatuan Perintah dalam Matriks
- Setiap karyawan punya 1 atasan langsung. Solusi di matriks: Tetapkan prioritas wewenang proyek vs. fungsional.
4.) Struktur Divisional
- Kelebihan: Fokus produk (contoh: Perusahaan punya divisi properti & infrastruktur).
- Kekurangan: Sumber daya terduplikasi.
5.) Pengarahan & Motivasi (Teori Maslow)
- Contoh: Beri bonus (penghargaan), alat keselamatan (rasa aman), upah tepat waktu (fisiologis).
6.) Tahap Pengendalian Proyek IT
Pantau progres → Bandingkan target → Koreksi (contoh: Tambah programmer jika terlambat).
7.) Hubungan Manajemen & Organisasi
Manajemen atur SDM, organisasi sediakan struktur (contoh: Tim IT kerja dalam struktur agile).
8.) Faktor Pengaruh & Budaya Organisasi
Faktor: Lingkungan, teknologi, ukuran.
Budaya: Kolaborasi (contoh: Perusahaan tech dorong inovasi).
9.) Tantangan Struktur Tim & Solusi
Konflik peran → Solusi: Definisikan tugas jelas.
Komunikasi buruk → Solusi: Gunakan tools kolaborasi.
10.) Adaptasi Perubahan (Contoh: Biaya Naik)
Manajemen: Revisi anggaran.
Organisasi: Bentuk tim cari material alternatif.
Studi Kasus
1. Mengatasi Konflik Pelaporan Ganda dalam Struktur Matriks
- Solusi:
- Tetapkan hierarki prioritas: Tim IT PT Smart Safety Industry harus jelas bahwa selama proyek berjalan, instruksi manajer proyek lebih dominan daripada manajer fungsional.
- Sistem komunikasi terpusat**: Gunakan platform kolaborasi untuk mencatat semua permintaan dan menghindari instruksi tumpang tindih.
- Rapat koordinasi rutin: Manajer proyek dan fungsional harus berkoordinasi sebelum memberi tugas ke tim.
2. Langkah Pengendalian untuk Pembengkakan Anggaran
- Tindakan:
- Analisis variance: Bandingkan biaya aktual dengan anggaran, identifikasi penyebab (misal: fitur tambahan yang tidak direncanakan).
- Negosiasi ulang dengan vendor: PT Smart Safety Industry bisa bekerja sama dengan penyedia layanan IT untuk menyesuaikan scope atau pembayaran termin.
3. Penyesuaian Rencana akibat Keterlambatan 1 Bulan
- Strategi:
- Crashing: Tambahkan sumber daya (misal: outsourcing developer) untuk mempercepat penyelesaian.
- Adjust timeline: Negosiasi dengan stakeholder untuk memperpanjang deadline atau mengurangi scope proyek.
- Komunikasikan perubahan: Pastikan semua tim (termasuk departemen terkait di PT Smart Safety Industry) memahami revisi rencana.
Kasus 2: Proyek Renovasi Kantor
(Relevansi dengan PT Smart Safety Industry: Perusahaan mungkin perlu renovasi fasilitas produksi/lab untuk memenuhi standar keselamatan.)*
1. Fungsi Pengarahan untuk Atasi Resistensi Tim
- Pendekatan:
- Teori Keadilan (Equity Theory): Pastikan perubahan jadwal adil dan disertai kompensasi (misal: overtime pay).
- Komunikasi dua arah: Manajer proyek PT Smart Safety Industry harus menjelaskan alasan perubahan dan mendengar masukan tim.
- Pelatihan singkat: Jika jadwal baru membutuhkan skill baru (misal: penggunaan alat renovasi khusus), berikan pelatihan.
- Strategi:
- Crashing: Tambahkan sumber daya (misal: outsourcing developer) untuk mempercepat penyelesaian.
- Adjust timeline: Negosiasi dengan stakeholder untuk memperpanjang deadline atau mengurangi scope proyek.
- Komunikasikan perubahan: Pastikan semua tim (termasuk departemen terkait di PT Smart Safety Industry) memahami revisi rencana.
Kasus 2: Proyek Renovasi Kantor
(Relevansi dengan PT Smart Safety Industry: Perusahaan mungkin perlu renovasi fasilitas produksi/lab untuk memenuhi standar keselamatan.)*
1. Fungsi Pengarahan untuk Atasi Resistensi Tim
- Pendekatan:
- Teori Keadilan (Equity Theory): Pastikan perubahan jadwal adil dan disertai kompensasi (misal: overtime pay).
- Komunikasi dua arah: Manajer proyek PT Smart Safety Industry harus menjelaskan alasan perubahan dan mendengar masukan tim.
- Pelatihan singkat: Jika jadwal baru membutuhkan skill baru (misal: penggunaan alat renovasi khusus), berikan pelatihan.
2. Optimalkan Struktur Fungsional untuk Koordinasi
- Solusi:
- Penunjukan koordinator proyek: Satu orang dari setiap departemen (logistik, kontraktor, desainer) bertanggung jawab sebagai penghubung.
- Rutinitas rapat cross-fungsional: Jadwalkan rapat harian/mingguan khusus untuk membahas progres dan hambatan.
- Tools manajemen proyek: Gunakan software seperti Trello atau Asana untuk memantau tugas antar-tim.
3. Solusi Kenaikan Biaya Material
- Langkah Perencanaan & Pengendalian:
- Alternatif material: Ganti material dengan spesifikasi serupa yang lebih murah (misal: cat tahan api dengan merek berbeda).
- Value engineering: Evaluasi desain untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas (contoh: modifikasi layout ruang).
- Pengendalian real-time: Pantau pengeluaran harian dan batasi pembelian di luar anggaran.
Kesimpulan untuk PT Smart Safety Industry
- Proyek Teknologi (Kasus 1): Fokus pada kontrol hierarki matriks dan fleksibilitas anggaran.
- Proyek Renovasi (Kasus 2): Tekankan koordinasi fungsional dan adaptasi perubahan biaya.
- Nilai Tambah: PT Smart Safety Industry dapat menerapkan standar keselamatan dalam semua proyek (misal: pastikan renovasi memenuhi ISO 45001 atau software memiliki fitur safety compliance).
- Solusi:
- Penunjukan koordinator proyek: Satu orang dari setiap departemen (logistik, kontraktor, desainer) bertanggung jawab sebagai penghubung.
- Rutinitas rapat cross-fungsional: Jadwalkan rapat harian/mingguan khusus untuk membahas progres dan hambatan.
- Tools manajemen proyek: Gunakan software seperti Trello atau Asana untuk memantau tugas antar-tim.
3. Solusi Kenaikan Biaya Material
- Langkah Perencanaan & Pengendalian:
- Alternatif material: Ganti material dengan spesifikasi serupa yang lebih murah (misal: cat tahan api dengan merek berbeda).
- Value engineering: Evaluasi desain untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas (contoh: modifikasi layout ruang).
- Pengendalian real-time: Pantau pengeluaran harian dan batasi pembelian di luar anggaran.
Kesimpulan untuk PT Smart Safety Industry
- Proyek Teknologi (Kasus 1): Fokus pada kontrol hierarki matriks dan fleksibilitas anggaran.
- Proyek Renovasi (Kasus 2): Tekankan koordinasi fungsional dan adaptasi perubahan biaya.
- Nilai Tambah: PT Smart Safety Industry dapat menerapkan standar keselamatan dalam semua proyek (misal: pastikan renovasi memenuhi ISO 45001 atau software memiliki fitur safety compliance).
Komentar
Posting Komentar