SOAL M13

 Berikut soal bagian A dan B yang sudah disesuaikan untuk konteks perusahaan Anda, PT Smart Safety Industry, lengkap dalam format terstruktur:


A. SOAL PILIHAN GANDA (20 SOAL x 2 poin = 40 poin)

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Menurut Michael Porter, strategi adalah...
2. Dalam analisis SWOT, faktor yang termasuk dalam kategori "Opportunities" adalah...
3. Porter's Five Forces Analysis terdiri dari lima kekuatan, kecuali...
4. PEST Analysis digunakan untuk menganalisis...
5. Strategi "Cost Leadership" yang dikemukakan Porter bertujuan untuk...
6. Risiko yang berasal dari dalam organisasi disebut...
7. Dalam proses manajemen risiko, tahap yang dilakukan setelah identifikasi risiko adalah...
8. Strategi "Risk Transfer" dalam manajemen risiko dapat dilakukan melalui...
9. Key Risk Indicators (KRI) berfungsi untuk...
10. Enterprise Risk Management (ERM) berbeda dengan traditional risk management karena...
11. Dalam Risk Assessment Matrix, risiko dengan probabilitas "High" (4) dan impact "Medium" (3) memiliki risk score...
12. Value Chain Analysis membagi aktivitas perusahaan menjadi dua kategori utama, yaitu...
13. Bow-tie Analysis dalam manajemen risiko digunakan untuk...
14. Dalam konteks strategi bisnis, "Blue Ocean Strategy" mengacu pada...
15. Risk appetite dalam Enterprise Risk Management adalah...
16. Faktor yang termasuk dalam kategori "Technological" dalam PEST Analysis adalah...
17. Strategic risk adalah risiko yang timbul dari...
18. Dalam analisis kompetitor, "Competitive Intelligence" bertujuan untuk...
19. Heat Map dalam manajemen risiko digunakan untuk...
20. COSO Framework untuk Enterprise Risk Management terdiri dari berapa komponen utama?


B. SOAL ESSAY (10 SOAL x 4 poin = 40 poin)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan lengkap!

  1. Jelaskan perbedaan antara strategi, taktik, dan operasional dalam konteks manajemen bisnis PT Smart Safety Industry! Berikan contoh masing-masing!

  2. Lakukan analisis SWOT untuk industri alat keselamatan kerja (K3) di Indonesia saat ini yang relevan dengan PT Smart Safety Industry!

  3. Mengapa Enterprise Risk Management (ERM) lebih efektif dibandingkan traditional risk management? Jelaskan dengan contoh penerapan di PT Smart Safety Industry!

  4. Jelaskan konsep "Risk Appetite" dan "Risk Tolerance"! Bagaimana keduanya mempengaruhi pengambilan keputusan strategis PT Smart Safety Industry?

  5. Bandingkan strategi "Cost Leadership" dan "Differentiation" menurut Porter! Dalam konteks PT Smart Safety Industry, strategi mana yang lebih relevan dan mengapa?

  6. Jelaskan tahapan dalam Risk Assessment dan terapkan pada produk baru PT Smart Safety Industry!

  7. Apa yang dimaksud dengan "Black Swan Event"? Bagaimana PT Smart Safety Industry dapat mempersiapkan diri menghadapi kejadian tak terduga seperti ini?

  8. Jelaskan bagaimana teknologi Big Data dan Artificial Intelligence dapat meningkatkan efektivitas manajemen risiko di PT Smart Safety Industry!

  9. Mengapa integrasi antara strategic planning dan risk management penting bagi kesuksesan PT Smart Safety Industry? Jelaskan dengan contoh!

  10. Jelaskan komponen-komponen utama dalam COSO ERM Framework! Bagaimana PT Smart Safety Industry dapat mengimplementasikannya secara efektif?


Berikut adalah Soal Studi Kasus C (2 Soal) yang telah diubah sesuai dengan konteks perusahaan Anda, PT Smart Safety Industry, yang bergerak di bidang alat keselamatan kerja (K3):


C. SOAL STUDI KASUS (2 SOAL x 10 poin = 20 poin)

Petunjuk: Baca kasus berikut dengan teliti, kemudian jawab pertanyaan yang diberikan dengan analisis yang mendalam!


STUDI KASUS 1: PT SMART SAFETY INDUSTRY

Latar Belakang:
PT Smart Safety Industry adalah perusahaan manufaktur alat keselamatan kerja (K3) seperti helm proyek, sepatu safety, rompi reflektif, dan alat pelindung diri lainnya. Berdiri sejak tahun 2018, perusahaan telah memasok produk ke berbagai sektor seperti konstruksi, pertambangan, dan manufaktur. Saat ini perusahaan memiliki 220 karyawan dan sedang berupaya meningkatkan pangsa pasar nasional.

Situasi Saat Ini:
Perusahaan tengah menghadapi tantangan signifikan dalam pengembangan bisnis:

  • Regulasi baru dari Kemenaker terkait standar nasional alat K3

  • Persaingan dari produk impor murah asal Tiongkok dan Vietnam

  • Kenaikan harga bahan baku seperti polikarbonat dan kulit sintetis

  • Tekanan dari distributor untuk menurunkan harga jual

  • Rencana ekspansi ke segmen B2C melalui platform e-commerce

  • Permintaan meningkat dari proyek-proyek IKN (Ibu Kota Nusantara)

Data Tambahan:

  • Average Order Value: Rp 1,2 juta

  • Retention Rate: 60%

  • Market Share: 2%

  • Gross Profit Margin: 28%

  • Return Rate Produk: 4%

  • Customer Acquisition Cost (CAC): Rp 500.000

  • Total Penjualan Tahun 2024: Rp 48 miliar


Pertanyaan:

a) Lakukan analisis strategis untuk PT Smart Safety Industry menggunakan framework SWOT dan Porter’s Five Forces! (5 poin)

Jawaban yang Diharapkan:

SWOT Analysis:

  • Strengths:

    • Produk sesuai standar nasional dan internasional

    • Reputasi baik di sektor konstruksi dan pertambangan

    • Jaringan distribusi luas

    • Diversifikasi produk K3 yang cukup lengkap

  • Weaknesses:

    • Ketergantungan pada distributor

    • CAC cukup tinggi untuk segmen B2C

    • Kapasitas produksi belum optimal

    • Pengembalian produk masih 4%

  • Opportunities:

    • Permintaan dari proyek besar seperti IKN

    • Kesadaran K3 di kalangan UMKM semakin meningkat

    • Potensi ekspansi ke platform e-commerce

    • Regulasi yang mewajibkan penggunaan APD di sektor informal

  • Threats:

    • Produk impor murah dengan kualitas rendah

    • Ketidakstabilan harga bahan baku global

    • Fluktuasi permintaan akibat siklus proyek

    • Regulasi yang berubah cepat

Porter’s Five Forces:

  • Persaingan industri: Tinggi – banyak pemain lokal dan asing

  • Ancaman pendatang baru: Sedang – butuh sertifikasi K3, tapi teknologinya tidak terlalu kompleks

  • Kekuatan pemasok: Tinggi – bahan baku seperti polikarbonat, kulit sintetis dan resin tergantung impor

  • Kekuatan pembeli: Tinggi – distributor besar punya daya tawar tinggi

  • Ancaman substitusi: Sedang – produk low-cost dari pasar informal


b) Identifikasi dan buat risk assessment untuk 8 risiko utama yang dihadapi perusahaan! Buat dalam bentuk Risk Matrix dan berikan rekomendasi Risk Response untuk masing-masing risiko! (5 poin)

Jawaban yang Diharapkan:

Risk Assessment Matrix:

Risk ID Risk Description Probability Impact Risk Score Risk Response
R001 Perubahan regulasi Kemenaker High (4) High (4) 16 Monitor & Engage with regulator
R002 Kenaikan harga bahan baku impor High (4) High (4) 16 Hedging, diversifikasi pemasok
R003 Produk impor murah High (4) High (4) 16 Diferensiasi produk, branding kuat
R004 Tekanan distributor soal harga jual Medium (3) High (4) 12 Negosiasi margin, direct B2C channel
R005 Kegagalan strategi e-commerce Medium (3) Medium(3) 9 Pilot test, evaluasi berkala
R006 Kapasitas produksi tidak mencukupi permintaan Medium (3) High (4) 12 Investasi mesin, otomasi produksi
R007 Pengembalian produk tinggi (return 4%) Medium (3) Medium(3) 9 QC ketat, layanan purna jual
R008 Keterlambatan proyek IKN Medium (3) High (4) 12 Diversifikasi segmen pasar

Risk Response Summary:

  • R001: Libatkan tim legal dan sertifikasi sejak awal, buat hubungan aktif dengan asosiasi industri dan Kemenaker.

  • R002: Kontrak jangka panjang dengan pemasok, cari alternatif lokal bila memungkinkan.

  • R003: Branding produk premium, edukasi pasar soal kualitas.

  • R004: Bangun saluran penjualan langsung (e-commerce, pameran, komunitas pekerja lapangan).

  • R005: Mulai dengan satu kategori produk dan gunakan platform marketplace sebelum membangun e-store sendiri.

  • R006: Evaluasi bottleneck produksi, tambah shift atau lini produksi bila diperlukan.

  • R007: Audit kualitas dan adakan pelatihan untuk tim produksi.

  • R008: Diversifikasi target proyek di luar IKN seperti kawasan industri baru dan sektor tambang.


STUDI KASUS 2: PT SMART SAFETY INDUSTRY (Transformasi Teknologi & ESG)

Latar Belakang:
PT Smart Safety Industry berencana melakukan transformasi teknologi dan keberlanjutan seiring meningkatnya permintaan global terhadap produk K3 yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi pintar. Perusahaan menargetkan menjadi pelopor APD berbasis sensor (IoT) dan ingin memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan ISO 45001. Transformasi ini termasuk:

  • Investasi Rp 120 miliar untuk pabrik baru dan lini produk IoT

  • Ekspansi ekspor ke pasar Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, Filipina)

  • Diversifikasi produk ke alat keselamatan berbasis smart sensor

  • Implementasi green production (penggunaan bahan daur ulang, pengolahan limbah)

  • Kemitraan strategis dengan produsen chip lokal dan global

Data Finansial:

  • EBITDA Margin: 15%

  • Debt-to-Equity Ratio: 0.6

  • Working Capital: Rp 80 miliar

  • Annual CAPEX: Rp 30 miliar

  • Top 5 customers = 70% revenue


Pertanyaan:

a) Lakukan analisis strategis menggunakan PEST Analysis dan Value Chain Analysis untuk mengevaluasi rencana transformasi PT Smart Safety Industry! (5 poin)

Jawaban yang Diharapkan:

PEST Analysis:

  • Political:

    • Dukungan pemerintah terhadap industri APD nasional

    • Regulasi ramah lingkungan dan sertifikasi ISO semakin wajib

    • Stabilitas politik mendukung ekspor ke ASEAN

  • Economic:

    • Fluktuasi kurs berdampak pada biaya chip dan sensor impor

    • Pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara mendorong ekspor

    • Insentif pajak untuk industri hijau dan digital

  • Social:

    • Kesadaran pekerja terhadap keselamatan meningkat

    • Preferensi konsumen terhadap produk ramah lingkungan

    • Penolakan sosial terhadap industri polutan meningkat

  • Technological:

    • IoT dan wearable tech dalam K3 berkembang cepat

    • Tantangan SDM untuk penguasaan teknologi tinggi

    • Kebutuhan akan riset dan inovasi yang berkelanjutan

Value Chain Analysis:

  • Inbound Logistics: Butuh supplier chip yang stabil dan andal

  • Operations: Pabrik baru perlu mendukung produksi berkelanjutan

  • Outbound Logistics: Pelacakan produk penting untuk ekspor

  • Marketing & Sales: Butuh digital campaign untuk segmen teknologi

  • Service: Perlu dukungan teknis untuk produk APD berbasis IoT

  • Support Activities:

    • Technology: Investasi besar di R&D dan sensor

    • HRM: Reskilling karyawan untuk teknologi tinggi

    • Infrastructure: Sistem ERP dan digital quality control

    • Procurement: Supplier harus sesuai standar hijau dan ISO


b) Buat comprehensive risk management plan untuk mendukung rencana transformasi tersebut! Identifikasi minimal 10 risiko, lakukan assessment, dan buat integrated risk response strategy! (5 poin)

Jawaban yang Diharapkan:

Risk Management Plan:

Risk ID Category Description Prob Impact Score Response
R001 Strategic Gagal adopsi teknologi IoT dalam APD 3 5 15 Pilot Project, Kemitraan Teknis
R002 Financial Biaya pembangunan pabrik melebihi anggaran 4 4 16 Budget control, phased CAPEX
R003 Operational Gangguan produksi selama relokasi 4 4 16 Jadwal bertahap, buffer stok
R004 Market Kegagalan ekspor ke Asia Tenggara 3 4 12 Riset pasar, kemitraan lokal
R005 Regulatory Tidak lolos sertifikasi ISO 3 5 15 Audit internal, konsultasi ISO
R006 HR SDM tidak siap dengan transformasi digital 4 4 16 Training & recruitment
R007 Cyber Serangan siber pada sistem ERP 3 4 12 Investasi cybersecurity
R008 Environmental Gagal mengelola limbah dari pabrik baru 2 5 10 Sistem pengolahan limbah otomatis
R009 Procurement Keterlambatan pasokan chip dan sensor 3 4 12 Multiple sourcing, safety stock
R010 Reputational Produk gagal berfungsi di lapangan 3 4 12 R&D testing, layanan purna jual

Integrated Strategy Summary:

  • Tahap Awal (0–12 bulan):

    • Riset pasar & teknologi

    • Audit kesiapan SDM

    • Bangun kemitraan dengan vendor & teknisi

    • Desain sistem produksi hijau

  • Tahap Implementasi (12–24 bulan):

    • Bangun pabrik bertahap

    • Uji coba produk IoT

    • Implementasi ERP & SCM system

    • Luncurkan pelatihan intensif

  • Tahap Optimasi (24–36 bulan):

    • Ekspansi ekspor

    • Audit ISO & pelaporan ESG

    • Sertifikasi dan pendaftaran hak paten

    • Evaluasi performa dan risiko baru



Komentar

Postingan Populer